Text
PENDOBRAKAN TOKOH UTAMA WANITA DALAM NOVEL PEREMPUAN YANG MENANGIS KEPADA BULAN HITAM KARYA DIAN PURNOMO
"Novel adalah salah satu bentuk jenis karya sastra berupa prosa yang memiliki jalinan cerita yang kompleks dengan rangkaian peristiwa kehidupan sesorang. Di dalam sebuah novel terdapat unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik novel meliputi tokoh, alur, penokohan, latar, tema, amanat dan sudut pandang. Sedangkan unsur ekstrinsik novel meliputi latar belakang penciptaan, sejarah, biografi pengarang, dan hal lainnya yang turut melengkapi sebuah bangunan cerita dalam sebuah novel. Salah satu unsur intrinsik terpenting dalam sebuah novel adalah tokoh terkhusus tokoh utama. Tokoh utama diseut sebagai tokoh yang diutamakan dalam penceritaan suatu novel.
Penelitian ini merupakan penelitian yang mengkaji tentang Magi Diela sebagai tokoh utama di dalam novel ini berusaha untuk melakukan pendobrakan terhadap kungkungan budaya patriarki yang memaksanya untuk kehilangan hak sebagai wanita yang merdeka akan dirinya dan harus menerima perjodohan paksa lewat tradisi “yappa mawine” atau kawin tangkap. Dengan demikian di dalam novel “Perempuan Yang Menangis Kepada Bulan Hitam” Karya Dian Purnomo terdapat pendobrakan tokoh utama sebagai wanita terhadap budaya patriarki antara lain pendobrakan terhadap ketidaksetaraan gender dan pendobrakan terhadap kontrol sosial yang dikuasai laki-laki serta bagaimana pendobrakan tokoh utama sebagai wanita terhadap perkawinan paksa antara lain pendobrakan terhadap praktik adat yang merugikan wanita dan pendobrakan terhadap perilaku kekerasan kepada wanita. Salah satu cara untuk mengetahui pendobrakan yang dilakukan tokoh utama dalam novel terkait dengan unsur intrinsik salah satunya dapat diteliti dengan menggunakan pengumpulan sebuah teks dan menganalisis data.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini antara lain: (1)Bagaimana pendobrakan tokoh utama wanita terhadap budaya patriarki dalam novel “Perempuan Yang Menangis Kepada Bulan Hitam” karya Dian Purnomo?. (2)Bagaimana pendobrakan tokoh utama wanita terhadap perkawinan paksa dalam dalam novel “Perempuan Yang Menangis Kepada Bulan Hitam” karya Dian Purnomo?. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran dan deskripsi tentang pendobrakan tokoh utama wanita terhadap budaya patriarki dan perkawinan paksa dalam novel “Perempuan Yang Menangis Kepada Bulan Hitam” karya Dian Purnomo.
Penelitian ini berjenis penelitian kualitatif dan bersifat deskriptif, serta menggunakan metode pengumpulan datanya menggunakan metode dokumentasi. Sumber data penelitian ini berupa unit-unit teks dalam novel Perempuan Yang Menangis Kepada Bulan Hitam karya Dian Purnomo yang mencerminkan pokok masalah dalam variabel penelitian. Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknik tabulasi data dan analisis tekstual. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan objektif. Untuk pengecekan keabsahan data digunakan perpanjangan pengamatan, meningkatkan ketekunan, triangulasi teori dan pembahasan dengan personal yang berkompeten dalam hal ini dalah dosen pembimbing dalam bidang Bahasa dan sastra Indonesia.
Hasil penelitian ini meliputi; (1) Di dalam pendobrakan tokoh utama wanita terhadap budaya patriarki terdapat pendobrakan terhadap ketidaksetaraan gender dan pendobrakan terhadap kontrol sosial yang dikuasai laki-laki. (2) Di dalam pendobrakan tokoh utama wanita terhadap perkawinan paksa terdapat pendobrakan terhadap praktik adat yang merugikan wanita dan pendobrakan terhadap perilaku kekerasan kepada wanita.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah: (1) Pendobrakan terhadap ketidaksetaraan gender terdiri dari pendobrakan yang berusaha melawan dengan aksi dan partisipasi publik , berusaha melawan dengan pemikiran kritisnya, mempunyai keyakinan yang tinggi untuk merdeka atas dirinya serta mempunyai sikap pantang menyerah dalam melawan ketidaksetaraan posisi perempuan. (2) Pendobrakan terhadap kontrol sosial yang dikuasai laki-laki terdiri dari pendobrakan yang berusaha melawan kontrol laki-laki terhadap dirinya dengan mengenyam pendidikan tinggi, berusaha melawan dengan ikut berpartisipasi dalam dunia kerja, berusaha melawan walaupun masa depan yang menjadi taruhannya, berusaha menegakkan posisi perempuan dalam masyarakat akibat kontrol sosial laki-laki serta berusaha melawan kontrol laki-laki dalam aturan-aturan yang mengekang dirinya. (3) Pendobrakan tokoh utama wanita terhadap praktik adat yang merugikan wanita terdiri dari pendobrakan yang menggambarkan perempuan yang teguh pendiriannya, perempuan yang melawan dengan aksi yang beresiko tinggi, perempuan yang menyalurkan pendobrakannya melalui emosional dan sumpah serapah serta perempuan yang melawan praktik adat yappa mawine dengan menyusun strategi serta perjuangan bertahun-tahun. (4) Pendobrakan tokoh utama wanita terhadap perilaku kekerasan kepada wanita terdiri dari pendobrakan perempuan yang melawan melalui bentuk penolakan secara nyata, perempuan yang melawan melalui pelaporan dan sanksi sosial serta perempuan yang melawan dengan bentuk penolakan tersembunyi melalui rencana beresiko.
Saran dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi awal bagi peneliti selanjutnya, dapat dijadikan bahan acuan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Bagi guru Bahasa Indonesia disarankan agar dapat dimanfaatkan untuk menambah wawasan tentang kajian feminisme terutama pendobrakan wanita. Melalui materi ini diharapkan pembelajaran sastra dapat dilakukan secara teoritis dan praktis, yakni menerapkan teori-teori yang berhubungan dengan kajian feminisme dalam pembelajaran karya sastra di sekolah dan juga mampu menambah wawasan masyarakat terhadap pembelajaran sastra.
"
Tidak tersedia versi lain